Study Less Study Smart by Prof Marty Lobdell


Hallo semuanya, apa kabar ?, semoga sehat selalu. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas pelajaran berharga yang saya dapat dari Prof Marty Lobdell. Beliau adalah seorang Professor yang mengajar Psikologi di Pierce College di Washington. Beliau sudah mengajar disini selama kurang lebih 40 tahun. Saya menemukan video beliau di youtube yang sudah di tanyangkan 11 tahun lalu, jadi sudah lama sekali. Tapi tidak apa apa, pelajaran berharga beliau ingin saya tuliskan disini supaya saya bisa mengingat dan mereview lagi nanti, syukur syukur kalau ada yang membaca dan terbantu atau terinspirasi.

Jadi ada beberapa point yang saya dapat dari pelajaran beliau dan beberapa website yang telah menulis tentang apa yang beliau bicarakan.

1. Belajar kemudian istirahat sejenak

Berdasarkan pengalaman pribadi saat saya SD, SMP, SMA dulu kebanyakan saat menjelang ujian teman-teman saya mulai belajar berjam-jam tanpa henti sehari sebelum ujian dimulai, saya sendiri juga sering seperti itu. Tapi tahukah anda ternyata metode belajar seperti itu tidaklah efektif.

Nah, menurut Profesor Marty Lobdell kebanyakan otak kita hanya mampu menyerap informasi pada 25-30 menit pertama, selanjutnya kita biasanya mulai mengantuk, bosan, tidak nyaman, dan perhatian kita mulai teralihkan. 

Belajar berjam-jam tanpa henti tidaklah efektif, karena otak kita akan merasa lelah dan memerlukan istirahat. Profesor Lobdell menyarakankan agar kita istirahat sebentar sekitar 5 menit untuk me recharge (merefresh) otak kita agar siap kembali untuk belajar. Banyak hal bisa dilakukan seperti berbicara dengan keluarga kita, berjalan-jalan sebentar, mendengarkan lagu kesukaan, dll. Setelah lima menit (jangan terlalu banyak), mulailah belajar lagi selama 30 menit.

Sebagai contoh kita bisa belajar selama 3 jam dengan setiap setengah jam istirahat selama 5 menit. Jadi, kita akan belajar selama 2 setengah jam dan 30 menit untuk istirahat. Metode seperti ini lebih efektif dari pada belajar/membaca  3 jam tanpa henti.

2. Tempat khusus belajar 


Seberapa sering kita belajar di atas tempat tidur ?, di ruang tamu/ruang keluarga ?, atau di dekat dapur ?. nah menurut Professor Marty Lobdell tempat belajar menentukan keefektifan dalam belajar.

Pada dasarnya setiap tempat mempunyai fungsi dasarnya masing masing. Tempat tidur fungsi dasarnya adalah tidur. Ketika kita belajar di dekat atau di atasnya berapa kali seolah-lah tempat tidur memanggil supaya kita segera berbaring. 

Ketika belajar di ruang tamu, dimana terdapat televisi, sofa dan orang orang yang lewat, kita akan terganggu. Jika ada yang menonton televisi maka akan mengganggu konsenterasi, jika ada sofa membuat kita ingin berbaring di sofa, atau kosentrasi terganggu karena keluarga mengajak berbicara atau suara yang mereka hasilkan.

Ketika belajar di dekat dapur, yang fungsinya untuk makan. Terpikir oleh kita untuk mengambil makanan sebentar, membuat makanan, kemudian kita memakan sampai kenyang  yang akan menggangu konsentrasi dalam belajar.

Nah tempat belajar ini sangat penting, pilihlah tempat belajar yang memang di desain untuk belajar, seperti tempat belajar keluarga, meja belajar, perpustakaan yang memang dibuat lebih tenang, sedikit gangguan dan nyaman.

3. Lakukan beberapa kebiasaan sebelum mulai belajar

Jadi ada suatu penelitian yang dilakukan di hawai. Kebanyakan mahasiswa biasanya belajar di dorm (asrama) dimana itu merupakan tempat tidur, makan, gromming (dandan), berbicara dengan teman sekost (satu dorm) dll. Jadi sangat susah untuk fokus belajar. Nah profesor disana menyuruh mahasiswa untuk menyalakan lampu belajar dan hanyak dinyalakan saat belajar saja. Sederhananya, ketika siap belajar nyalakan lampunya. Ini menjadi tanda bahwa kita sedang belajar, pokus dan tidak akan terganggu hal lain. Serta tidak akan ada yang  menggangu saat belajar (teman dll). Hasilnya kebanyakan mahasiswa yang menerapkan metode ini mendapat nilai yang tinggi.

4. Jangan belajar sambil benyanyi atau mendengarkan musik

Otak kita butuh fokus, jadi tidak ada yang namanya bernyanyi sambil belajar. Penelitian dari stanford university menunjukan bahwa distractions (gangguan;bising dll) dapat berdampak negatif pada kemampuan  siswa untuk retain (mempertahankan) informasi. Penelitian juga menunjukan bahwa musik tidak membantu orang dalam belajar. 

5. Rote memorization vs. Active learning

Jadi ada konsep yang beliau utarakan yaitu perbandingan antara rote memorization (menghapal) vs active learning (belajar aktif). 

Ada suatu ungkapan yang menyatakan bahwa semakin aktif kita belajar maka akan semakin efektif. Ini bukan berarti kita terus membacanya berulang ulang atau menyebutkanya terus menerus; (atau dikenal dengan menghapal) melainkan dengan memahami konsep tentang apa yang kita pelajari. 

Kita dapat melakukanya dengan mencari tahu konsepnya, memahami ide dan alasan dibalik informasi tersebut, membuat simulasi tentang konsep itu. Mengaitkan dengan kasus real yang ada, membahas contoh kasus, sehingga pikiran kita menjadi lebih terasah dan lebih lama mengingat pelajaran tersebut. Selanjutnya, yang paling utama pastikan dapat membuat konsep tersebut dengan kata kita sendiri. jika belum bisa, berarti anda belum benar benar memahami konsep tersebut.

6. Belajar bersama

Belajar bersama dapat membantu menambah pemahaman belajar jika dilakukan dengan benar/serius (bukan hanya berkumpul dan bermain main). Kita dapat bertukar pikiran atau mengetahui pandangan lain dari teman kita, berdiskusi mana yang benar/terbaik dll. Bertanya/berdiskusi  dengan yang ahli juga sangat membantu dalam proses belajar.

7. Gunakan highlight

Kita dapat menandai bagian penting dari buku dengan stabilo, menggarisinya dengan pulpen/pencil, atau menggunakan pulpen warna warni. Tetapi, yang perlu diingat jangan menggunakanya terlalu banyak, sehingga buku/catatan bewarna warni dan membuat bingung mana yang penting mana yang tidak.

8. Bedakan recognizing dan recalling

Nah jadi kita kadang salah kaprah dengan yang satu ini, sebagai contoh, ketika sedang membaca buku lama yang sudah pernah dibaca sebelumnya, kadang kita merasa ingat (recalling) dengan isi buku tersebut padahal sebenarnya kita hanyak mengenali isi dari buku tersebut (recognizing). Sebagai buktinya, coba jelaskan isi dari halaman selanjutnya dari buku itu, jika memang memiliki ingatan tentang buku tersebut, tentu akan bisa menyebutkan isi halaman selanjutnya.

9. Tidur yang cukup

Berapa sering kita begadang dan kurang tidur, terutama saat menjelang ujian ?. padahal saat tidur itulah memory kita sedang menanamkan ingatan jangka panjang yang dikenal dengan istilam REM (Ravid Eye Movement) ditandai dengan terjadinya gerakan mata acak saat tidur. Saat inilah memory jangka panjang ditanamkan di otak.

10. Lakukan review setelah pelajaran

Seberapa sering kita langsung segera keluar saat pelajaran sudah selesai atau langsung kekantin, bertemu teman dll. Padahal waktu terbaik mereview pelajaran ialah setelah pelajaran selesai. Kita dapat mengambil waktu sebentar sekitar 10-15 menit untuk melengkapi catatan, memperjelas, menanyakan/mencari langsung jika tidak mengerti dan dicatat. Dengan melakukan kebiasaan ini saja, setelah 3-4 jam setelahnya kita akan lupa. Apalagi tidak sama sekali, bahkan mulai mereview pelajaran sehari setelah ulangan. Mereview ini berdampak signifikan pada proses belajar.

11. Ajarkan kepada orang lain

Dengan mengajarkan kepada orang lain, dapat menambah mental, intelektual, dan kemampuan untuk memahami pelajaran tersebut. Jika tidak bisa kepada orang lain, kita bisa mengajarkanya dengan bercermin, kepada benda dll asal kita bisa lebih paham. Dapat juga melalui tulisan (seperti saya saat ini), membuat video, gambar dll. Selain melatih diri sendiri juga dapat disimpan di internet, youtube, dll serta sulit hilang, mudah diakses dari pada di buku catatan. Syukur-syukur kalau ada yang melihat dan terbantu/terinspirasi. Jika tidak ingin ada yang melihat tinggal dibuat privat.

12. Lakukan SQ3R

a. Survey

Saat membaca buku dapat dilakukan survey, apalagi kalau bukunya tebal. Coba lihat daptar isi, gambar/grafik/bagan dll, atau buka buku secara cepat. Temukan apa yang menarik dapat berupa kata, kalimat, gambar dll.

b. Question 

Nah dari survey tadi, buatlah pertanya dengan hal yang menarik tadi. Contoh, dalam buku matematika kita tertarik pada kata “ordo” , nah mungkit terbesit apa itu ordo ? apa fungsi ordo ?, operasi mana yang menggunakan ordo ?, nah bebaskan otak untuk menumbukan  pertanyaan pertanyaan tersebut.

c. Read 

Setelah mendapat pertanyaan, tinggal mencari jawaban/penjelasannya. Tentu dengan membaca buku tersebut.

d. Recite

Setelah mendapatkan jawabannya. Coba ulangi untuk menjelaskan jawaban tersebut, tetapi menggunakan kata-kata sendiri dan dicek apakah pemahamannya sudah sesuai.

e. Review

Nah jika sudah bisa melakukan recite coba di review dengan cross check dengan referensi lain, diskusi dengan orang lain atau bertanya dengan ahli untuk mereview pemahaman.

13. Gunakan mnemonic

Mnemonic ini merupakan metode metode dalam belajar. Dapat menggunakan
  • singkatan/ akronim bagian awal saja seperti mejikuhibiniu.
  • menggunakan visual atau bayangan, jika ingin mengingat cara kerja transistor tinggal memvisualkan seperti kran air dll.

jadi ada banyak hal yang dapat meningkatkan efektifitas dalam belajar yang saya dapat dari Professor Marty Lobdell dan beberapa website yang telah menulis tentang apa yang beliau bicarakan. Nah point-point ini bisa diterapkan untuk proses belajar. 

Terakhir semoga bermanfaat dan CMIIW (Correct Me If I’am Wrong).

Sumber : 
Share: